AL-FATIHAH
**************************************************
NERACA AMAL: SOLAT dan ZINA
Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-hayang. Pakaiannya yang serba hitam menggambarkan dia berada dalam dukacita yang mencengkam. Selendangnya menutup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan wajahya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang sedang merobek hidupnya.
Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu perlahan-lahan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam,"Silakan masuk".
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus menunduk. Air matanya berderai tatkala dia berkata,"Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s terkejut.
"Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik.
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
Maka perempuan itupun bercerita,
"Saya ......telah berzina."
Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan,
"Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... Cekik lehernya sampai......mati!", ucap wanita itu seraya menangis semahu-mahunya.
Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang dia mengherdik perempuan tersebut. "Nyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata kerana jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca terhempas ke batu, hancur luluh.., segera bangkit dan melangkah pergi. Dia terhantuk-hantuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu. Bahkan dia tidak tahu ke mana lagi mahu dilangkahkan kakinya. Bila seorang Nabi sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahawa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.
Malaikat Jibril lalu bertanya,"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya?
Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?"
Nabi Musa terperanjat.
"Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu? Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?"
" Ada !" jawab Jibril dengan tegas.
"Dosa apakah itu?" tanya Musa semakin kehairananan.
"Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina."\
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.
Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Bererti mereka seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.
Rasulullah s.a.w telah bersabda:
"Orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, Kemudian dia mengqadanya, maka dia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah lapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu Hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Dasyatnya azab neraka."
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina, mudah-mudahan menjadi pengajaran bagi kita. Laksanakanlah kewajiban solat dengan istiqamah. Mudah-mudahan kita sentiasa dirahmati Allah s.w.t. Insyallah.
Komen Tentang Blog Ini:
*The tale 0f you and I*
you gave walking sticks to others
yet you yourself were limping
you offered a lending hand
but it was you who needed help
you wore shields and armours
but it wasnt the outside that needed protection
you claimed others as foes and threats
yet you stabbed your very own heart
you blamed the time for being envious
was it not you who made the clock?
you walked the road with glitters and jewels
but back in home you slept on dirt
you conquered the lands and the oceans and skies
yet you moaned and screamed in dreams
you were the king of glorious men
but you were held captive of unseen strings
you claimed yourself a proud free man
yet you were chained to your old ventriloquist>
"By the power of Truth...."
Post a Comment