Colours of Life

Sebagian riwayat menegaskan bahwa Nabi besar Muhammad (saw) mengajarkan tasbih ini kepada puterinya yang tercinta Fathimah Zahra (ra). Tasbih ini memiliki keistimewaan tersendiri di sisi para Imam Ma’sum.

Alamah Majlisi dalam kitab “Biharul Anwar” meriwayatkan dari kitab “Da’aimul Islam” bahwa:

Walaupun Fatimah sangat dikasihi oleh Rasulullah (saw), namun beliau masih tetap mengangkat air untuk keluarganya, sehingga jelas berbekas hitam di dadanya. Beliau juga menyapu rumahnya, sehingga banyak debu yang melekat di bajunya, di samping beliau sering berdepan dengan tungku api yang panas menyala, sehingga sebagian baju yang dipakai berubah warnanya.

Saiyidina Ali (ra) merasa kasihan melihat Fatimah lalu berkata: “Sebagian raja dari orang-orang ‘azam mengirimkan hadiah para budak mereka untuk Rasulullah (saw), dan aku katakan pada Fathimah pergilah engkau untuk menemui ayahmu, dan mintalah darinya seorang pelayan yang dapat membantu meringankan pekerjaan rumahmu. Fatimah pun pergi menemui dan meminta kepada ayahnya seorang pembantu, lalu Rasulullah (saw) bersabda:

“Wahai Fathimah aku akan berikan sesuatu padamu, yang nilainya jauh lebih baik dari pembantu yang engkau inginkan. Bahkan lebih baik dunia dan seisinya. Setelah engkau melaksanakan solat, bacalah “Allah-u Akbar” tiga puluh empat kali, dan “Alhamdulillah” tiga puluh tiga kali dan juga “Subhanallah” tiga puluh tiga kali, dan tutuplah bacaan tadi dengan membaca “La ilaha illallah”(*dalam riwayat lain disebutkan untuk dibaca sebanyak seratus kali).

Maka Fathimah Zahra (as) pun melaksanakan apa yang dinasihatkan ayahnya, iaitu setelah menunaikan solat beliau sentiasa dan tidak pernah lupa membaca tasbih ini, sehingga ia dikenali sebahai “Tasbih Fathimah Zahra”.