AL-FATIHAH
**************************************************
QUNUT NAZILAH: Bacaan Dan Kegunaan
Qunut Nazilah mempunyai beberapa versi. Dibawah adalah versi yang saya hafal dan selalu gunakan. Ia boleh dibaca selepas ruku' terakhir sewaktu mana-mana solat wajib /fardhu, ketika terjadi musibah yang menimpa diri, keluarga atau umat Islam.
Bacaan Qunut Nazilah:
Perkataan "an Nazilah” artinya: Musibah, bencana, atau malapetaka.Bermakna, qunut Nazilah adalah qunut untuk mendoakan kebaikan (kemenangan) bagi kaum Muslimin dan mendoakan kebinasaan bagi kaum Kafir atau Musyrik yang menjadi musuh Islam.
Rasulullah saw tidak qunut melainkan apabila baginda hendak mendoakan kebaikan atau mendoakan kebinasaan atas suatu kaum. Maka apabila baginda qunut, itu menunjukkan ada musibah yang menimpa ummat Islam dan dilakukan selama satu bulan berturut-turut dalam solat fardhu.
Dari Anas r.a, ia berkata: “Rasulullah saw pernah membaca doa qunut Nazilah selama satu bulan setelah bangkit dari ruku’, yakni mendoakan kebinasaan untuk satu kabilah Arab, kemudian beliau meninggalkannya (tidak melakukannya lagi).” Sahih Bukhari no.677 (304), Muslim [II/203-204].
Qunut Nazilah ini hukumnya sunat danboleh dibacakan pada lima waktu solat fardhu/wajib; Subuh, Zuhur, ‘Asar, Maghrib dan Isyak. Bacaan doa qunut ialah sewaktu berdiri sesudah ruku’ di rakaat akhir.
“Sungguh aku akan mendekatkan kamu dengan solat Rasulullah saw. Maka, Abu Hurairah kemudian qunut dalam rakaat yang akhir dari solat Zuhur, Isyak dan Subuh, sesudah ia membaca: ‘Sami’allahu liman hamidah.’ Lalu ia mendoakan kebaikan untuk orang-orang Mukmin dan melaknat orang-orang kafir.” [Hadits shahih riwayat al-Bukhari (no. 797) dan Muslim (no.676 (296).
Hadis-hadis yang menetapkan bahwa Rasulullah membaca doa qunut pada setiap solat Subuh semuanya dha’if (lemah) dan tidak dapat dijadikan hujjah. Justeru, hukum mengatakan qunut Subuh wajib dibaca pada setiap kali solat Subuh adalah bid’ah semata-mata.
Bacaan do’a qunut yang berbunyi : “Allahummahdinii fiiman hadait ...” Adalah bacaan untuk do’a qunut Witir dan bukan bacaan do’a qunut Subuh, sebagaimana yang telah diamalkan oleh kebanyakan kaum Muslimin pada saat ini dan di negara ini khususnya.
Bagaimanapun, mengangkat tangan ketika membaca doa qunut dan mengaminkannya setelah selesai bacaan adalah sahih sunnahnya. Tetapi, mengusap wajah sesudah qunut atau doa, tidak ada satu pun riwayat mengenainya, maka perbuatan ini adalah bid’ah.
Komen Tentang Blog Ini:
*The tale 0f you and I*
you gave walking sticks to others
yet you yourself were limping
you offered a lending hand
but it was you who needed help
you wore shields and armours
but it wasnt the outside that needed protection
you claimed others as foes and threats
yet you stabbed your very own heart
you blamed the time for being envious
was it not you who made the clock?
you walked the road with glitters and jewels
but back in home you slept on dirt
you conquered the lands and the oceans and skies
yet you moaned and screamed in dreams
you were the king of glorious men
but you were held captive of unseen strings
you claimed yourself a proud free man
yet you were chained to your old ventriloquist>
"By the power of Truth...."
Post a Comment